Serang, mediaotonomiindonesia.com – Ketua Karang Taruna Provinsi Banten Andika Hazrumy meminta generasi muda mewaspadai kampanye hitam menjelang Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya kampanye hitam dapat mengarah kepada perpecahan anak bangsa yang tentu saja tidak diharapkan terjadi mewarnai pemilu yang seharusnya berlangsung demokratis dengan atmosfir yang positif.
Andika menyebutkan bahwa Teknologi Informasi melalui gadget seperti telepon pintar harus bisa dipahami fungsi negatif dan positifnya. “Dibutuhkan pemahaman masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Andika dalam paparannya sebagai narasumber pada acara sosialisasi pengindraan hoaks untuk pemilu bagi generasi muda yang digelar Tular Nalar bekerjasana dengan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Desa Kebuyutan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Kamis, 23 November 2023.
Dikatakan mantan Wakil Gubernur Banten itu, wadah seperti Tular Nalar adalah tempat dimana generasi muda dapat menggunakan Teknologi informasi tersebut dengan bijak.
Terkait kampanye hitam sendiri, kata dia, hal tersebut dikarenakan mudahnya informasi tersebar tanpa disaring sehingga generasi muda dituntut harus bisa mengantisipasi hoax. “Apalagi menjelang banyaknya kompetisi politik, strategi pemenangan calon, proker (program kerja), visi misi. Bahaya kalau ada calon yang takut berkompetisi, melakukan kampanye hitam,” katanya.
Namun demikian Andika berharap pada Pemilu 2024 mendatang tidak ada lagi kampanye hitam. “Isu yang dapat membawa kepada perpecahan seperti isu agama itu dampaknya sangat besar. Mudah-mudahan tidak akan terjadi kalau generasi mudanya cerdas dan tidak mudah percaya hoax,” papar calon Bupati Serang 2024 dari Partai Golkar itu.
Menurut Andika, generasi muda harus bisa mengimplementasikan 3 poin utama untuk menghadapi hoaks pemilu agar menciptakan pemilu yang aman dan damai, yaitu cermati, periksa, dan cek keaslian fakta.
Sementara itu Rd Nia Kania Kurniawati sebagai ketua pelaksana sekaligus Ketua Prodi Magister Ilmu Komunikasi UNTIRTA, dalam sambutannya menyampaikan tujuan kerjasama dengan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 ini adalah sebagai bentuk kepedulian Magister Ilmu Komunikasi terhadap generasi muda agar bisa menjadi pemilih yang bijak.
“Saya sebagai koordinator Magister Ilmu Komunikasi UNTIRTA sangat senang kegiatan ini berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan kami yaitu ingin memberikan penyuluhan kepada anak-anak muda yang baru pertama memilih di pemilu agar bisa menggunakan suaranya dengan bijak,” paparnya.
Diungkapkan Nia, terdapat fasilitator-fasilitator Tular Nalar yang memberikan informasi mengenai pengindraan hoaks secara mendalam melalui Forum Group Discussion (FGD) dengan total pemilih pemula sebanyak 143 orang pada kegiatan tersebut. “Hal tersebut tentu menjadi pembuktian dari antusiasme pemilih pemula dalam menghadapi pesta demokrasi,” imbuhnya.
Kegiatan ini, lanjut Nia, diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk generasi muda dalam menghadapi pemilu, khususnya untuk menghadapi hoaks mengenai pemilu serta dapat membuka pemikiran kritis dan intuitif mereka agar mampu memilih pemimpin yang baik dan bijaksana dalam pemilu 2024. (SR/Red)
Leave a Reply