 
TANGERANG, MOI – Kepala Bidang dinas pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan Kabupaten Tangerang Chairil Apriliana, rencananya segera mengusulkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon Kepala Sekolah yang telah lulus testing pada tahun 2019. Hasil testing yang telah lulus yang dinyatakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pendidikan calon Kepala Sekolah LP2KS, Solo Nasional.
“Kami akan segera mengusulkan 187 orang ke Mendikbud bagi para calon kepsek yang telah lulus agar duduk dulu jadi kepala sekolah, baru pendidikan. Tapi, itu tergantung keputusan dari Mendikbud Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK),”kata Chairil di ruangannya, Senin (9/3/2020)
Kabid mengatakan ada 18 sekolah SMP Negeri yang masih dijabat Plt Kepala sekolah di Kabupaten Tangerang yaitu,
SMP Negeri 2 Kecamatan Kelapa 2, SMP Negeri 2 Kecamatan Legok, SMP Negeri 4 dan 5 Kecamatan Curug, SMP Negeri 3 Kecamatan Cisoka, SMP Negeri 4 Kecamatan Balaraja, SMP Negeri 2 Sindang Jaya, SMP Negeri 2 Gunung Kaler, SMP Negeri 3 Kecamatan Kresek, SMP Negeri 1 Kecamatan Mekar Baru, SMP Negeri 2 Kecamatan Kronjo, SMP Negeri 3 Kecamatan Kemiri, SMP Negeri 3 Kecamatan Rajeg, SMP Negeri 5, 6 dan 7 Kecamatan Pasar Kemis, SMP Negeri 2 dan 4 Kecamatan Sepatan.
Kepala Dinas pendidikan ; Syaifullah, ketika di konfirmasi di ruangannya menjelaskan, calon kepala sekolah untuk SD Negeri dan SMP Negeri yang sudah lulus hasil seleksi testing dan wawancara yang dilaksanakan oleh lembaga pengembangan dan pendidikan calon kepala sekolah LP2KS Solo Nasional ada 187 orang.
“Calon kepala sekolah yang kosong itu sudah disiapkan calon 187 orang, hasil seleksi testing tertulis dan wawancara yang dilaksanakan oleh lembaga Pengembangan dan Pendidikan calon Kepala Sekolah LP2KS, Solo Nasional. Tinggal mereka mengikuti pendidikan kepala sekolah. 187 orang itu yang sudah lulus sesuai dengan kriteria kementrian pendidikan dan kebudayaan hasil seleksi hasil testing,” kata Syaifullah. Selasa (11/3/2020)
Kata Kadis,”pendidikan dulu sesuai dengan aturan mereka kami tetap meneruskan buat surat kepada mereka. Target kita dibulan Februari pendidikan, kita siap. Tapi, penyelenggaranya ngak siap. Harapan kami Mei 2020 sudah selesai pendidikan. Yang punya hajat mereka, kami pengennya sekolah itu Februari.”
Anggaran yang digunakan untuk pendidikan calon kepala sekolah menggunakan APBD kepala dinas tidak merincikan berapa anggarannya.
“Jelas menggunakan APBD, saya ngak hafal karena itu berdasarkan hitungan mereka, hitung hitungannya dari mereka kita tinggal bayar,”pungkasnya. (Jayusman/Sahat RM)
 
   
 
Leave a Reply