Jakarta, mediaotonomiindonesia.com – Kegiatan seminar kebangsaan dengan tema peran serta warga gereja menuju pemilu damai ditengah arus Intoleransi, diselenggarakan Oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Jakarta Barat berkerjasama dengan BP Mupel (Badan Pelaksana Musyawarah Pelayanan)
GPIB Jakarta Barat.
Acara ini dilaksanakan di Satu Atlas Hall, Jl. H. Kelik, Srengseng, Kelapa Dua Jakarta Barat (Sabtu, 04/11/2023).
Acara seminar ini di hadiri oleh Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto, S.Sos, M.A.P. beserta jajaran, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua, S.E., Ketua DPD PIKI DKI Jakarta Royke Turang, S.E., Ketua BP Mupel GPIB Jakarta Barat Pdt Eddi Meijer, M.Th, St. Ramses Butar-butar, S.H., M.Kn. beserta perwakilan dari gereja-gereja di Jakarta Barat.
Pembukaan seminar kebangsaan oleh Uus Kuswanto, S.Sos, M.A.P. dan dilakukan sesi tanya jawab dengan warga jemaat gereja. Salah satu mempertanyakan tentang sertifikat gereja didaerah Kapuk sebelumnya gagal setelah dibantu Drs. Inggrad Josua sdh berjalan dan akan dibantu proses oleh Uus Kusnanto, S. Sos, M.A.P.
“Setiap warga negara menjaga kerukunan dan persatuan didalam tahun pemilu sehingga tercipta suasana damai dan Aparatur Pemerintah tetap netral melayani kebutuhuan-kebutuhuan masyarakat.” Ungkap Uus Kuswanto, S.Sos, M.A.P.
Dialog juga dilakukan Inggard Josua, S.E. dengan warga jemaat mengenai ijin tempat ibadah yang sudah sdh diatur SKB 2 Menteri dilaksankan Forum Kerukunan Umat Beragama.
“Selama menjadi Dewan, Pembangunan gereja dan Ijin Mendirikan Bangunan telah banyak dibantu menyelesaikannya,” Ungkap Inggard Josua, S.E.
Hadir juga Pembicara dari Ketua BP Mupel GPIB Jakarta Barat Pdt. Eddi Meijer, M.Th menjabarkan bangsa ini adalah bangsa Pancasila artinya rumah bersama itu berbeda keyakinan harus disadari, selama bangsa ini berdiri sampai sekarang karena bimbingan Tuhan kita masih menjadi rumah bersama yang saling menghadiri satu sama lain.
“Peran tokoh agama memainkan peran yang cukup penting dalam hal pendidikan politik masyarakat, termasuk warga gereja yang menjadi calon. Bagimana menyuarakan suara suara damai di dalam konstentasi politik yg beretika dengan segala aturan mainnya,” Ungkap Pdt Eddi Meijer, M.Th.
Kegiatan ini akan dilakukan setiap tahun dan di berbagai wilayah, Royke Taurang juga mengajak warga Gereja sesuai syarat yang berlaku bisa masuk ke dalam PIKI sehingga menjembatani warga gereja dengan pemerintah setempat. PIKI merupakan Organisasi yang netral ditahun pemilu anggotanya tersebar di berbagai partai. (F. Htgl)
Leave a Reply