
Parigi, mediaotonomiindonesia.com – Kabupaten Pangandaran masih menjadi primadona sebagai objek wisata di Jawa Barat, hal itu bisa dilihat saat musim liburan jumlah pengunjung wisatawan ke Kabupaten Pangandaran bisa mencapai ratusan ribu orang.
Akan tetapi, menurut Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin masih ada celah yang memungkinkan terjadinya kebocoran.
Mengantisipasi hal tersebut, menurut Asep sistem penarikan tiket masuk ke objek wisata perlu di reformasi secara menyeluruh.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran harus segera mengganti sistem manual seperti saat ini dengan sistem digitalisasi, agar menunjang optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Selasa (27/5/2025).
Sektor pariwisata salah satu penyumbang PAD terbesar, untuk itu perlu meminimalisir tingkat kebocoran retribusi wisata. Untuk itu diperlukan pengawasan ketat terhadap pendapatan sektor ini. Selain sistemnya yang diperbaiki, juga perlu pengawasan terhadap petugas restribusinya. Strategi ini efektif dalam meminimalkan potensi penyalahgunaan wewenang, ujar Asep.
Selanjutnya menurut Asep, perlu dilakukan pengawasan secara berkala sebagai langkah preventif yang dapat memperkuat sistem kontrol dan akuntabilitas. Aspek tata kelola pendapatan masih perlu dibenahi secara serius.
Dalam situasi situasi fiskal yang menuntut efesiensi, semua program pemerintah harus diarahkan untuk memperkuat sisi pendapatan, pungkas Asep.
Foto : Asep Noordin
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran (YR)
Leave a Reply