
Tangerang, mediaotonomiindonesia.com – Kepedulian pelaksana CV. MARSADOLA LESTARI dalam mengerjakan rehabilitasi Jalan Korelet – Serdang Wetan, Kecamatan Panongan menjadi sorotan dari para permahati sosial kontrol dan juga masyarakat.
Baru selesai dikerjakan sudah
retak dan patah. Sehingga, mengejewakan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMDSDA) selaku penanggungjawab kegiatan.
Menurut dari masyarakat dan pemerhati sosial kontrol, pemadatan yang kurang maksimal.
Saat melakukan pengecoran lantai dasar badan jalan( pemasangan cor benol), terlihat kerikil belum dipadatkan, terlihat saat investigasi dilokasi mediaotonomiindonesia.com.Tampak pada gambar dibawah.
Sehingga, ada dugaan miring ke Pelaksana CV. MARSADOLA
LESTARI yaitu meraup untung yang tidak layak, ‘korupsi uang negara’ karena,pemadatan yang tidak maksimal.
Biaya Rehabilitasi jalan Korelet – Serdang Wetan, menghabiskan Rp 1.4 miliar lebih dari APBD Kabupaten Tangerang tahun anggaran 2025, dikerjakan dalam waktu 90 hari.
Hal itupun dibantah oleh Mandor Iyan, saat pekerjaan dilaksanakan, dikonfirmasi dilapangan bahwa untuk perkerasan jalan sudah dilakukan pemadatan sepanjang 160 meter dengan tebal benol 15 meter dan tebal coran 30 cm.
“Badan jalan sudah dipadatkan, itu jalan amblas karena dilindas mobil beton yang bermuatan puluhan ton,” Ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan. Rabu (28/5/2025)
Permainan ‘kotor’ dari CV. MARSADOLA LESTARI semakin jelas terlihat dilapangan bahwa pemadatan kurang maksimal, jalan sudah retak dan patah.
Kuat dugaan batu makadam tidak maksimal ketebalannya pada badan jalan,sehingga amblas.
Pihak pelaksana CV. MARSADOLA LESTARI melakukan penghamparan batu bekas cor lama ke badan jalan untuk mengurangi volume batu makadam. Inilah taktik akal akalan pelaksana.
Pada persambungan jalan lama ke jalan yang baru direhabilitasi tidak rata.
Salah satu masyarakat yang tidak mau dimediakan namanya, inisial ‘Adg’ yang tinggal dekat proyek mengatakan, “proyek ini kan dibiayai oleh negara, seharusnya harus baik dikerjakan. Dipadatkan dengan sepadat padatnya. Mobil molen aja melindas badan jalan sudah amblas. Pemadatan yang diragukan! Itu kerikil terlihat belum dilindas stoom walls. Janganlah main akal – akalanlah.” Adg dikonfirmasi pada hari yang sama waktu yang berbeda.
Tambah Adg, itu pada papan proyek jelas ditulis “Proyek ini dibiayai dari Pajak Yang Anda Bayar.” Artinya pajak yang dibayar rakyat ke pemerintah jangan jadi proyek bancakan, tuturnya.
Untuk mengetahui benar tidaknya pemadatan dilakukan dengan maksimal oleh pihak pelaksana CV. MARSADOLA LESTARI pihak mediaotonomiindonesia.com mencari informasi dan sumber bahwa pemilik perusahaan CV. MARSADOLA LESTARI adalah Jajang.
Ketika dikonfirmasi Jajang menepis/tidak mengakui sebagai direktur dan tidak mengakui bahwa CV. MARSADOLA LESTARI bukan miliknya. “Tapi kebenaran kegiatannya ada digrup saya dan yang punya orang Teluknaga bang”, jawab Jajang lewat whatsapp, 4/6/2025. Sampai berita ini diturunkan pihak kontraktor maupun DBMDSA belum bisa dikonfirmasi. (Sahat RM).
Leave a Reply